we all
We all have one hell freaky live
No one to blame
Just make the most of it
right?
flick dari sebuah film remaja tanggung
inget reuben elishama?
yang di iklan citra versi dinda-kulitmu-sungguh.. nah, yang ganteng nulis surat buat si dinda ituh
Ganteng ya! Calon suami masa depan saya. Halah, asal dianya mw kawin sama dokter aja.
Gara-gara satu mingguan ini saya terjebak di rumah dikarenakan oleh penyakit terkutuk ini, menjadikan saya penikmat televisi sejati. Atau dalam bahasa adek saya,banci TV.
Pagi ini seperti biasa, saya kepepet pilihan tontonan kartun tidak mendidik, acara-acara infotainment dan berita yang isinya cuma itu-itu aja, film remaja kacangan, dan film dokumenter astrofisika yang jelas bukan merupakan pembuka pagi yang ceria. I choose the teenage movie.
No wonder, soalnya ada dia. Hehee..ketahuan deh. Yah, pokoknya seperti film remaja lainnya yang mengusung tema cinta-cinta-cinta-kita-saling-cinta-Cuma-ada-masalah-antara-kita. Gitu deh.
Tidak berani berharap lebih, karena memang cuma bakalan standar. Yah,..pemuas hasrat-butuh-tontonan-ganteng ajah, secara ada BenJo juga.
Pokokknya, sampai akhir acara saya benar-benar tidak begitu menggubris film ini banget-banget, sampai saya dengar salah satu bagian skenarionya si ganteng “karena yang terbaik buat kamu Vira, nggak dateng terburu-buru” [pada scene si ganteng ini ngejar Angel karamoy di airport-bingung? Inget AADC].
Balik ke scene trakhir itu, huehe..nggak nyangka film itu bakal ngeluarin kata – kata sedalem itu. Yang mana kena banget sama keadaan saya sekarang.
Yup, saya ini tergila-gila pada jadwal, plan, dan ketepatannya [bukan waktu jelas..secara saya ini ratu telat, tapi poin2nya]. Sampai-sampai saya selalu membawa kemana-mana post-it kecil yang tiap pagi selalu saya isi dengan things to do hari itu. Dan rasanya menyebalkan, kalau ada satu aja yang nggak bisa dilakukan.
Apalagi saat ini, saat saya harus istirahat penuh di rumah padahal ada segunung planning dengan jadwal pbl yang luarbiasa penuh [nggak hiperbol gw!],
awalnya rasanya benar-benar menyebalkan, tapi lama-lama, kembali pada kalimat sakti jaman sma saya[semua pasti ada hikmahnya], yah, mungkin hikmahnya saya bisa tambah deket dengan keluarga saya. Benar2 jadi anak rumahan. Mungkin ini trakhir kali terjadi sudah 10 tahun yang lalu. Dan,..rasanya..nendang banget, waktu bapak nggak sengaja menyletuk disuatu malam “wah, seneng, akhire anak-anake iso kumpul kabeh”. Iyah, iyah, saya memang tukang main sejati. rumah cuma buat tempat numpang tidur dan mandi.
Asik juga ya, kalo bisa menghidupi kata-kata itu!
Karena yang terbaik,..nggak datang terburu-buru
ps:sebenernya juga gara2kepengaruh sama new status nya nyonya yang ini