Tuesday, March 27, 2007

mencari emas di ujung pelangi

Mencari Emas. Di ujung Pelangi

Berbagi hari untuk saling bertukar cerita bersama sahabat adalah salah satu yang selalu gue nanti - nanti. Nggak cuma untuk mendengarkan cerita, tapi juga untuk berbagi hal baru seperti yang akan gue lakuin kali ini. Dengerin gue cerita, dan biarkan imaginasimu terbang.
Untuk mereka yang masih ingat, beberapa minggu yang lalu, KOMPA GKJ Wates punya gawe mengumpulkan pemuda-remaja empat [4] gereja, antara lain GKL Wates sendiri, Kalipenten, Sentolo, dan Ngulakan, dalam acara yang bertajuk PA Gabungan Pemuda dan Remaja Wates – Ngulakan – Kalipenten – Sentolo.
Sekedar keterangan aja, sebenernya acara ini terjadwal untuk diselenggarakan beberapa bulan yang lalu, Tapi gara - gara imbas dari pembentukan formasi baru komisi, dan padatnya kegiatan lain, terpaksalah acara ini ter-pending­ sampai sekian lamanya.
Kemudian, sampai akhirnya Sie Rohani yang di-member-I Heri, Lina, juga Bima berhasil merelisasikan acara ini tanggal 17 Maret 2007 lalu. Tentu saja dengan banyak bantuan dari banyak pihak [my biggest salute for you all guy, so sorry couldn’t mention you all].
Acara ini dibuka jam 7.15 malam. Agak melebihi waktu yang udah ditetapkan, no wonder mengingat ini adalah acara dari-pemuda-oleh-pemuda-dan-untuk-pemuda. Dipandu oleh Stovika juga Seto yang dua - duanya sama-sama MC debutan dari GKJ Wates [ 1st release bo!], acara berjalan dengan lancar, mengesampingkan kenyaris-terlambatan pembicara, dan kurang matangan disana-sini, overall semuanya luar biasa dan berjalan sangat baik dan lancar.
Respons teman-teman yang datang terhadap acara juga luar biasa. Antusiasme dalam pujian, permainan, dan respons yang baik terhadap MC mengindikasikan hal itu. Nggak ada kata lain selain puji Tuhan. Firman Tuhan, disampaikan oleh Bapak Pendeta Kristian Prawoko dari GKJ Temon.
Sore itu beliau menyinggung tentang konsep keimanan, dan dalam hubungannya dengan pemuda. Firman kemudian diakhiri dengan diskusi yang diadakan per kelompok untuk membahas suatu kasus yang telah dipersiapkan oleh Pdt. Kristian Prawoko.
Seperti biasa, selalu ada kerurang-merataan diskusi yang disebabkan oleh terciptanya dua [2] elemen dalam kelompok. The active and passive one. [Terus terang gw rindu untuk menjadikannya satu elemen saja. The active one.] By the way, busway, diskusi tetap berjalan baik, dan ditutup dengan explanasi hasil brainstorming dari tiap-tiap kelompok.
Sampai akhirnya kemudian acara diakhiri pada pukul 21.45 kurang lebih setelah sebelumnya dilakukan ritual penutupan, which is persembahan, doa syafaat, dan berkat jasmani.
Buat gw, acara ini berbekas dan sukses banget! Sukses dari kelancaran acara, antusiasme peserta, dan jumlah peserta yang termasuk kategori gila-gilaan buat PA malem-malem [PIC konsumsi, yaitu jeng Rinda Santoso and friends sudah menyiapkan kurang lebih seratus [100] box, dan habis. Puji Tuhan] Berbekas karena nggak cuma acara ini adalah outgoing project pertama KOMPA GKJ Wates formasi baru, tapi juga ‘oleh – oleh’ yang bisa gw bawa pulang. Which is perasaan terhanyut dan memiliki komunitas ini. There’s no place but here. Seperti mendapatkan emas di ujung pelangi.
Buat yang udah dateng dan udah ngerasain ‘bekas’ yang juga gw rasain, welcome to the club guys! Buat yang udah dateng tapi belum ngerasain yang gw rasa, jangan kapok – kapok buat ‘mencari’, cause someday, you’ll find. Buat yang belon dateng, oooiiyyy..kita nunggu – nunggu kemunculan lo!!!


Yup, here’s my first article here. Semoga bermanfaat.
Happy weekend :D


dari pipimerahjambu,
dengan cinta

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home