Wednesday, November 29, 2006

about casino royale



sebuah perbincangan di suatu sore dengan seorang akang

echa_mutiara: eh udh nntn
echa_mutiara: casrol?
c_v_a: apa tu ?
echa_mutiara: casino royale
c_v_a: oowww
c_v_a: katanya jelek
echa_mutiara: ahhhhhhhhhhhhhhhhhh................
echa_mutiara: nggggggaaaaaaaakkkkkkkkkk juuuuuuuugaaaaaaaaaaa koooooooooookkk
c_v_a: ooowww
echa_mutiara: tergantung sih
echa_mutiara: cuma...
echa_mutiara: 'beda' aja
c_v_a: apa tu ?
c_v_a: bond nya kurang keren
echa_mutiara: selama ini...
echa_mutiara: james bond-nya piere brosnan itu menerbangkan image
echa_mutiara: seorang secret agent yang
echa_mutiara: elegant, anggun,
echa_mutiara: classy, berkelas
c_v_a: betul
echa_mutiara: tapi..
echa_mutiara: daniel craig
echa_mutiara: memberi warna yang lain.
c_v_a: apa tu ?
echa_mutiara: dia seolah mengusung sisi lain dari seorang james bond
echa_mutiara: bahwa sebelum jadi seorang secret agent yang cool,calm, confident[tsah. iklan banget]
c_v_a: ya apa tu ?
echa_mutiara: awalnya diya juga seorang manusia biasa yang punya ego yang segede pegunungan
echa_mutiara: juga emosi yang bisa meledak-ledak
echa_mutiara: juga hati yang bisa mencintai
echa_mutiara: dan disakiti
echa_mutiara: woa...
c_v_a: lebih real ya
echa_mutiara: resmi banget neh
echa_mutiara: yup
echa_mutiara: secara casrol kan novel pertama dari jalan si 007 jadi secret agent
echa_mutiara: jadi
echa_mutiara: kita nggak bakal
echa_mutiara: eh, dikit banget
echa_mutiara: ngeliat sosok 007 yang seperti diperankan brosnan
echa_mutiara: tapi lebih ke dia yang....
echa_mutiara: rela
echa_mutiara: real
echa_mutiara: anak muda banget
c_v_a:
c_v_a: ketoke patut ditonton
echa_mutiara: ya,...gt d
echa_mutiara: panjang bgt ya
echa_mutiara: yup
echa_mutiara: nek ra seneng yo selera mas
c_v_a: tp kapan ya ???
echa_mutiara: lha wong konco2q sing PEREMPUAN cen akeh2e ra seneng
echa_mutiara: dengan alesan yg pgn bikin nonjok
echa_mutiara: 'g cakep te.."
echa_mutiara: jangan lama2...
echa_mutiara: ntar ganti lho...
c_v_a: adoh je
echa_mutiara: bentar lagi kan ada filmna nic cage
echa_mutiara: lha...
echa_mutiara: huhuhuhu...
c_v_a: wo lha

Saya Mulai Capek

Menulis merupakan suatu penyaluran ke-frustasi-an yang memacu saya pada suatu non-coitus-orgasm. Tapi terkadang saya terlalu capek untuk memindahkan tulisan saya ke dalam bentuk soft copy untuk kemudian di-posting kan. Jadi ya, buah-buah kenakalan saya itu akhirnya hanya menumpuk di journal nyata saya. Seperti satu cerita ini,

Beberapa minggu ini, saya sudah tidak pernah lagi mengunjungi MUSI, tempat makan di belakang kos saya karena selalu pulang malam, padahal kalo sudah lewat jam 17.00 lauk yang tersisa sudah benar-benar membuat kita memincingkan mata. Ditambah selalu ada janji dengan teman-sahabat-partner membuat saya sekarang tiap sore tidak bisa lagi ikut mengisi presensi nonton sinetron yang tiap hari bintang-sinetron nya samaaaa terus [ seorang artis dengan inisial b.a.i.m. .w.o.n.g atw b.e.r.t.r.a.n.d a.n.t.o.l.i.n]. Selesainya kegiatan yang sampai malam. Kadang saya mandi jam 22.00. Cuma untuk memastikan badan bersih untuk mulai tidur. Hasilnya.
Kuliah saya keteteran.

Tidak jarang, bahkan bisa dibilang sering, selama blok ini saya tidak mengikuti kuliah pagi. Malah pernah selama satu minggu saya sama sekali tidak pernah menghadiri kuliah.
Haram jadah. Orang tua nekuk punggung meras keringat njatuhin harga diri yang kemudian Cuma saya balas dengan..bolos kuliah.
Believe or not. Saya mulai capek. Beberapa waktu ini saya mulai menyadari,. Apa sih yang sebenarnya membuat saya sampai tidak punya waktu buat sekedar bernafas. Tidur siang. Memanjakan diri. Berintraksi dengan penghuni kos yang lain.

Karena saya mematok harga yang terlalu tinggi untuk diri saya sendiri.
Selama ini saya selalu memaksakan untuk bisa melakukan apa yang orang ingin saya lakukan. Mengabulkan apa yang orang perintahkan pada saya. Nothing but self-admitted. Saya Cuma pengen membuktikan kalo saya bisa. Kalau dengan kecacatan yang ada dalam saya , saya bisa terbang.
Tapi ternyata saya salah.

Salah satu teman kos saya beberapa waktu yang lalu pernah menukas “Ihh…ni anak. Pulang malem lagi! Pasti deh, ntar tidurnya gara-gara ketiduran lagi! “
Saya tertegun. Sebegitu capeknyakah saya sampai orang yang hanya sesekali melihat saya saja bisa berkomentar begitu.

Segede apapun niat. Tubuh kita juga punya batas

dari echa, penuh rasa