Wednesday, August 31, 2005

Thank God I call Her

At first I really got stuck here. Bercerita tentang dian. One of my best buds.*pada entri beberapa waktu yang lalu aku pernah bercerita tentang kecelakaan yang kami berdua alami. Ingat?* beberapa hari yang lalu dia sudah pulang dari rumah sakit. Sejak dirumah sakit baru sekali aku menengoknya dan baru sekali aku bisa berbicara dengannya di telepon.*aku memang sudah mencoba telepon beberapa kali tapi tidak pernah berhasil*
Yah, sedrastis ini. Kami yang tadinya sahabat dekat yang selalu cerita apapun satu sama lain sekarang menjadi seperti ini *aku teringat ketika kelas tiga smp dulu aku pernah dicuekin dia karena suatu kesalah pahaman yang fatal. Saat itu ketika kami masih sering saling bertemu saja rasanya udah nggak tertahankan. Apalagi sekarang yang diliputi dengan suasana kisruh dan nggak jelas ini.* Sejak dulu sebenarnya aku ingin telepon. Tapi takut kalau dia belum cukup kuat. Aku ingin nengok, tapi terkadang keadaannya tidak mendukung. Ada separuh.. lebih.. tiga per empat rasa segan untuk bertemu *hei, dia harus beristirahat di rumah selama satu bulan padahal ini bulan pertama kali kami kuliah.. berapa duit yang sudah keluar untuk operasinya? Ada sekitar delapan digit angka, yang sudah cukup membuatku bungkam dan semakin segan untuk meneleponnya. Gusti…*
I’m so depress.
Aku nggak tahu harus bagaimana..
Hula..beberapa teman rupanya ‘dikirim’ untuk mendorongku supaya tidak jauh darinya. Tadi siang salah seorang temanku ada yang bertanya “Te, Dian gimana?” Aku yang saat itu Cuma bisa tercekat dan menelan ludah, merasa kejatuhan perasaan bersalah yang nggak tanggung-tanggung GDnya. Seolah disadarkan..“Gusti..Dia’kan temanku. Ini Dian gitu loh! We’re talking bout noone but her! Kaya’ dia siapa aja..Dia’kan Dian..”
Sorenya aku telepon. Gosh.. Suaranya yang antusias banget membuatku pengen nangis. Sibuan sesal tertumbuk di dalamku, tapi penuh ucapan syukur juga saat menyadari kalau aku belum terlambat.

Trima kasih Tuhan…

Wednesday, August 24, 2005

Selamat Pagi Indonesia

Selamat pagi Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku kepadamu
dalam kerja yang sederhana
bibirku tak bisa mengucapkan kata-kata yang sukar
dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membantu para pekerja jalanan,
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu
…….

(Sapardi Djoko Darmono)

Friday, August 19, 2005

pernahkah...

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang walaupun sedang berkendara, dan terbentang jarak seratus meter dengannya tapi kau masih bisa mengenalinya,

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang walaupun kau belum melihatnya, tapi sudah bisa merasakan bahwa dia ada,

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang tatapan sekilasnya dapat memaksa jantungmu rodi seketika,

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang sapaannya saja bisa membuat tubuhmu gemetar, dingin, dan tak berdaya,

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang setelah sekian lama tapi masih berkuasa membuatmu mendonorkan jantungmu apabila dia memintanya,

pernahkah kau bertemu dengan seorang yang seringainya dapat membuatmu membayangkan surga,


pertanyaan yang hari ini kujawab
ya, aku baru saja bertemu dengannya


ya, setelah sekian lama kami tidak bertemu,
setelah hampir satu tahun
tapi aku masih bisa mengenalinya dari jarak sejauh itu

setelah hampir satu tahun
tapi aku masih merasakan jantung ku bergetar tak keruan saat dia menatapku

setelah hampir satu tahun,
tapi aku masih saja bisa merasakan kehadirannya bahkan sebelum kami bersua

setelah hampir satu tahun,
tapi dia masih saja bisa membuat lidahku kelu dengan sapaannya

setelah hampir satu tahun,
tapi aku masih saja bisa menangkap surga


dia yang namanya tidak boleh disebut.
ya, setelah hampir satu tahun,

Thursday, August 18, 2005

doa

Kenapa tiba-tiba t*****net ku jalannya lambat banget kaya bekicot sekarat ginee seeehhh..!!!!

Blom lagi ditambah kepalaku yang cekot-cekot tertinggal sisa-sisa gegar otak dari kecelakaan minggu lalu.

Oh iya, sekedar menambahkan.
Aku abis kena musibah neeh..
Jumat, 12 agustus lalu aku kecelakaan ditabrak motor di utara graha sabha pramana UGM.
Kepalaku dijahit 4 bonus gegar otak ringan.
Aku bersyukur banget karena keadaanku jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan sobatku yang sampai sekarang masih terbaring tak berdaya sambil mengutukku(semoga tidak ) di RS Panti Rapih. hope she will get well soon.
habis rasanya ikut menderita juga setiap menarik nafas dan teringat dia yang kesakitan itu.

....


mungkin itulah yang namanya sahabat.
satu jiwa yang berada dalam beberapa tubuh


bantu doa buat dia ya...

Friday, August 05, 2005

PUJI SYUKUR TUHAN...


puji syukur Tuhan...

atas doa yang boleh terjawab
atas hati yang boleh dikuatkan
atas semua hal yang yang boleh terjadi dalam hidupku
atas kekalahan dan kemenangan
atas setiap mentari yang mengawali hari

puji syukur atas helaan nafas ini